Selasa, 30 Juli 2013

Tertinggal dan Meninggalkan

"Kalau ada satu hari dalam hidupmu yang membuatmu merasa tertinggal dari yang lain, maka mulai saat itu kamu harus berlari lebih cepat lagi"

Siapa di dunia ini yang belum pernah merasa tertinggal? atau siapa di dunia ini yang belum pernah meninggalkan sesuatu atau bahkan seseorang? Ada yang bilang bahwa hidup ini adalah pilihan. Namun, sepertinya saya punya ide yang lain yaitu, hidup adalah tentang tertinggal dan meninggalkan.

Sebenarnya saya adalah orang yang sangat tepat waktu karena bagi saya tepat waktu adalah salah satu cara menghargai hidup dan orang lain. Akan tetapi, hidup selalu menawarkan pilihan-pilihan sulit dan tidak terduga. Bagi saya Incheon International Airport menjadi salah satu saksinya. Bandara itu tidak hanya berhasil membuat saya kagum, tetapi juga panik dan geregetan. Orang-orang yang bergerak begitu cepat dan antrian yang begitu panjang berhasil melepas satu kesempatan saya untuk terbang ke tanah air untuk beberapa saat. Kemegahan bandara itu membuat saya terlena dan tertinggal. Sebenarnya saya keluar dari pos imigrasi bersama dua orang teman saya. Namun, mereka terus berlari membalap angin sampai-sampai teriakan saya sudah tak terdengar. Saya berteriak untuk menyadarkan mereka bahwa bahwa seseorang telah tertinggal dibelakang kami. Apa daya, suara saya telah terpatahkan dan mereka terus berlari. Entah mengapa saya menjadi orang yang paling peduli di dunia ini karena berhenti sejenak untuk menemukan seseorang yang tertinggal itu. Setelah saya bertemu dengan seseorang itu kami pun lanjut berlari itu mencapai gate yang kami tuju. 

Lautan manusia telah memisahkan kami dengan dua orang teman yang sudah berlari entah sampai dimana. Kami bukan hanya berlari membalap angin, melainkan juga berlari membalap waktu. Kami berlari dengan sekuat tenaga. Jujur saja, saya putus asa dan seakan yakin bahwa kami tidak akan pernah sampai ke gate yang kami tuju. Petugas bandara yang mengetahui keberadaan kami terus meneriaki kami untuk berlari lebih cepat karena gate sudah hampir ditutup. Hal itu terus menyerang kami sampai pada satu titik dimana waktu seakan berhenti berputar, ketika seorang pegawai berkata bahwa gate sudah ditutup dan kami tidak dapat masuk. Kami hampir tidak percaya, karena kedua teman kami telah masuk duluan. dan beberapa langkah lagi kami akan sampai ke gate.

Air mata saya pecah. Saya tak tahu harus bagaimana. Sejenak saya berdiam dan berusaha meluluhkan hati para pegawai penerbangan. Entah karena beruntung atau rencana Tuhan atau bahkan rasa kasihan, manager dari pihak penerbangan tersebut bersedia menukar tiket kami pada the day after tomorrow. Seketika kepala saya terasa dimasukkan ke dalam mesin pendingin. Seorang pegawai yang begitu baik yang bersedia membantu kami melalui proses yang panjang dalam mengurus tiket kami. Kejadian ini juga memberi saya kesempatan untuk belajar lebih banyak dan memperpanjang perjalanan di Korea. Mulai saat itu saya menjadi lebih cermat dan tanggap serta tidak mudah terlena dengan sesuatu yang terlihat begitu waaah dan menggoda. Saya yakin, sejak saat itu saya tidak akan pernah tertinggal pesawat lagi karena saya sudah punya cara dan trik khusus untuk menghadapinya. Saya juga menikmati tambahan waktu yang Tuhan berikan di Korea. Hal ini adalah hal yang tidak mungkin di dapat oleh kedua teman saya yang sudah lebih dulu meninggalkan kami.

Peristiwa ini hanya sepotong kisah dari kehidupan. Ya, sering kali kita tertinggal. Namun, tertinggal bukan lah akhir dari segalanya. Sering kali tertinggal memberi kita kesempatan untuk merenung dan berdiam diri. Dengan demikian, kita bisa memetik hikmah dan menentukan langkah-langkah kita selanjutnya. Bahkan, setelah itu kita bisa berlari lebih cepat lagi untuk mengejar ketertinggalan dan meninggalkan ketertinggalan itu. Di sisi lain kita memang harus meninggalkan sesuatu. Seperti meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk yang menghambat langkah kita utuk mengejar kesuksesan dan kebahgiaan. Namun, jangan sampai kita meninggalkan hal-hal terpenting dan sangat berharga dalam hidup kita. Sekali lagi, hidup itu pilihan. Pilihan untuk tertinggal atau meninggalkan.

Sincerely,
Tiuruli Sitorus

Terinspirasi karena tertinggal pesawat pada tanggal 25 Juli 2013

Selasa, 09 Juli 2013

BESTFRIEND






































Ada yang bilang sahabat itu adalah saudara yang beda ayah dan ibu.

Ada yang bilang sahabat itu adalah sesuatu yang paling manis di dunia walaupun ga terbuat dari permen, gula, ataupun madu

Ada yang bilang sahabat itu kaya bintang. Jadi, walaupun kamu tak dapat melihatnya, sebenarnya ia akan selalu ada untukmu.

Ada yang bilang sahabat itu ga pernah terpisah. Mungkin iya jaraknya pisah, tetapi hatinya ngga pisah.

Namun, kayaknya aku punya satu definisi baru tentang sahabat
"Sahabat adalah orang yang  rela naik Sari dari Salatiga ke Ambarawa untuk bilang selamat ulang tahun buat sahabatnya."

Aku tidak akan pernah tahu dari mana kisah ini berawal dan bagaimana cerita ini akan berakhir. 

Okay, jujur kemarin adalah hari yang slum banget dalam hidupku. Parah! Akan tetapi, Terima kasih untuk Gilda yang udah ngasih kata2 yang adem sekali :D. 

Lalu, hari ini adalah hari yang luar biasa. 9 Juli gitu.  Hari paling awesome di dunia deh :D Sebenarnya, kami ga mau kemana2, tapi gra2 mama berusaha menghibur untuk peristiwa kemarin, beliau ngajakin pergi ceritanya.  
Yang parah adalah, ketika ada smsnya awan yang bilang "Tiur, where are you?"
Sebenarnya saat sms ini masuk gue juga ga punya firasat apa2 siih. Hari ini terlalu banyak pesan, sehingga aku ga ngecek hp lagi karena,yakin pasti itu yang pada ngucapin ultah. Aku mau menikmati hari dulu, makanya put aside my cellphone. Semua berjalan dengan begitu luar biasa, sampai pada suatu titik ketika mama cepet2 ngasiih hp gra2 awan telfon. Awan telfon dan bilang kalau dia dan teman2 udah di depan rumah. dalam hati "so what gitu klau lo udah ada depan rumah?" hahaha =)) sumpah aku ditelfon datar (re:judes) bangeet. maaf yaa Awan :') Soalnya aku kira awan cuma bercanda gitu, soalnya kan awan biasanya jayus jd aku ga percayaaa. 
"Lagian kamu dateng ke rumah kok ga bilang2 tha, wan?"
"ihh, laah kalau suprise masa yaa bilang2? ckck, iih kamu kok gitu sih yur". pas ini aku merasa terintimidasi deh. ngerasa jahat siih. tpi biarin kan yang dijahatin awan :p
Awan juga suruh cek twitter, padahal mention kan banyak bangetbanget, gmna sempet coba?
Habis itu telfonnya mati (ga tahu aku yang matiin apa awan *lupa deh*) Aku ngecek hp dan baru sadar ada 15 panggilan tak terjawab. Udah mulai degdegan siih. Pas aku buka pesan, ternyata ada beberapa pesan yang terselip dari awan, andre, dan ella. ga tahu kenapa, rasanya jantung berdetak lebih aktif dan darah melawan gravitasi karena naik ke kepala.
Ella: yur km dmn?
Andre: Tiur, kami menunggumu :(
Pesan itu semacam menggertak hati. Aku baru mulai percaya (baru mulai looh guys). Untuk beberapa saat aku coba telfon awan ga diangkat. ella ga diangkat. andre ga diangkat. Pas telfon awan lagi baru deh diangkat. (tahu ga? aku telfon sambil muter-muter ga jelas diliatin orang. Aku muter2 saking paniknya gitu, temen2ku ada di rumah dan di rumah ga ada orang. Tadi pagi sih masih ada bapaknya tukang, tp mesti mereka udah pergi) Habis, itu aku minta bicara sama ella. dan beneran awan kasih telfon ke ella.
dalam hati 'ihh kok beneran ada ella, jangan2 awan beneran. aaah, paling awan sama ella meh ngerjain aku niih. iya nih pasti ngerjain. ga lucu ngerjainnya.
Tapiiii, setelah ngomong sama ella, rasanya beneran iiih. Aku panik b-a-n-g-e-t. sampe ditawarin makan lagi udah ga mood. Guys, ini pertama kali aku ga mood makan kaya gitu. Rasanya sebel, tapi ya mau sebel sama siapa? Sama awan lagi mesti. hahaha :D terus kalau kupikir, yaudah lah. Life must go on. Habis itu, setelah aku sms minta maaf, rada lega gitu.
Andre bales sms bilang: Iya tiur, gpp kok :) Nnti lihat jejak kdatangan kmi di rmh ya, n kado ny mgkn kudu km cari :p
Ini aku udah yakin 95%. Mana, kayanya smsnya serem gitu. Aku bayangin apa yang terjadi dengan rumah. iiiiiih. Apalagi kalau ada makhluk2 semacam sahabat2ku itu, apa yan terjadi.
Sampe dirumah, bener aja nemuin kado. tp masih skeptis banget. Aku mikir mesti yang naruh di sini Sinung, ga mungkinlah mereka jauh2 dari salatiga. Tapi, habis itu, habis tanya2 sinung dan ia menjelaskan semuanya, aku baru benar-benar percaya.

Guys, klian berhasil membuatku merasa berdosa. bukan deng, bukan kalian. mamaku yang berhasil membuatku merasa berdosa. hihi :)
Haduh maaf banget buat yang hari ini udah dateng ke rumah tapi yang didatengin malah pergi. Mudah2an ga kapok. soalnya kalian masih harus kesini lagi deh guys :p hehe :D
Aku ga tahu gimana perjuangan kalian naik Sari. Hahaha =))  eeh, tp biasanya sari selalu membawa kenangan looh ;;) Aku percaya kalau seru bangeet. Soalnya ambarawa-salatiga itu memang selalu penuh perjuangan (*wink ke semua anak ambarawa yg sekolah di salatiga*)

Terlepas dari semua kejadian yang ga jelas itu, aku berharap persahabatan kita ga cuma  sejauh ambarawa salatiga aja :D Soalnya jalan mah masih panjang ke depannya. Udah kelas 3 juga kita yaa. Semoga sukses lah kita. Tunggu beberapa tahun lagi. Tunggu sampai kalian bener-bener bangga punya sahabat seperti aku dan aku juga bangga punya sahabat yang kaya kalian.

Oh ya, Itu kertasnya di kadonya so sweet sekalii ({}). Sebenaarnya pengen ngasih liat fotonya sih. Pengen nge-share hadiahnya. Namun, apadaya karena langit telah menjadi gelap, dia sudah menjadi tidak peduli, kamu mulai bosan dan aku sudah lelah (intinya aku udah capek, gitu aja :p) Udahan dulu yaa, ntar kalau sempet yg lain2 di share lagi, have great day for everyone


sincerely ,
Tiuruli Sitorus