Selasa, 11 Desember 2012

Marry Me?


Sekolah dan pernikahan memiliki persamaan. Namun, yang berbeda adalah seseorang akan berhenti belajar di sekolah ketika medapat ijazah. Sedangkan menikah berarti belajar untuk seumur hidup. Pernikahan itu juga seperti roller-coaster, ada saatnya kita ada dalam kondisi yang sangat curam dan mendebarkan tetapi percayalah bahwa kita akan menikmati setiap jeritan yang ada.

Walaupun saya masih 16 tahun dan pastinya juga belum pernah menikah tetapi saya adalah salah satu produk dari pernikahan bukan? Di Indonesia menikah merupakan sebuah budaya yang harus dilakukan saat seseorang dianggap cukup dewasa.  Sebenarnya kalau kita berbicara tentang pernikahan berarti kita bukan hanya berbicara tentang dua orang yang saling mengikrarkan janji melainkan kita juga akan berbicara tentang keluarga. Pernikahan akan menjadi wadah bagi setiap pribadi untuk mengembangkan dirinya.



Yang menyedihkan, mungkin ada beberapa orang menganggap bahwa pernikahan itu hanya sekedar melegalkan seks.  Salah satu bukti dari makna pernikahan yang dianggap sepele adalah banyaknya kasus nikah siri. Persoalan nikah siri di Indonesia kini semakin banyak jadi bahan perbincangan. Terlebih setelah ributnya skandal Bupati Garut Aceng HM Fikri yang menikah siri secara singkat dengan Fany Octora (18), dan benar-benar membuka mata semua pejabat publik. Kata 'siri' berarti rahasia. Dalam pernikahan itu tidak ada jaminan hukum antara hak dan kewajiban suami-istri karena tidak ada pencatatan resmi menurut undang-undang. Disisi lain bisa dikatakan bahwa perempuan adalah pihak yang dirugikan, sang suami pun dapat menceraikan sang istri secara semena-mena, contoh saja Bupati Garut Aceng yang menceraikan istrinya tersebut melalui sms. Walaupun ada agama yang melegalkan nikah siri, kita harus minilik kembali tujuan dari sebuah pernikahan.



Seperti yang sudah saya katakan diatas bahwa pernikahan akan menjadi wadah bagi setiap pribadi untuk mengembangkan diri. Anak adalah fokus dari poin ini. Saat seorang anak tidak pernah menerima perlakuan baik dari orang tuanya, maka anak tersebut nantinya juga tidak akan pernah menjadi orang tua yang baik. Saat seorang anak tinggal dalam keluarga yang tidak harmonis maka keadaan jiwa dan mental sang anak itu pun dapat terganggu. Keluarga yang seharusnya menjadi pondasi bagi sang anak untuk berkembang malah justru mengacaukan pribadinya. Hal yang juga tak kalah penting adalah status sang anak dalam masyarakat. Saat anak tidak dapat mengenal dirinya bagaimana masyrakat akan mengenalnya? Inilah pentingnya pernikahan yang sah, sehingga anak dapat diakui dalam masyarakat



"Don't wait for the one you can live with, wait for the one you can't live without"
"There are million people in this world but my heart still catch you"  
Kita semua tahu dan percaya bahwa tidak ada orang yang sempurna di dunia ini. Namun uniknya, pernikahan adalah invisible thread yang menyatukan dua orang yang tidak sempurna untuk saling menyempurnakan. Sungguh manis bukan? Akan tetapi jika kita ingat kembali kita sedang tidak berada dalam ideal life. Seringkali apa yang kini nyata jauh dari apa yang didamba. Namun, hal tesebut tidak dapat dijadikan alasan untuk terus menyalahkan keadaan yang ada. Pernikahan itu bukan hal sepele. Semuanya harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

Untuk memenuhi tanggung jawab tersebut dibutuhkan persiapan yang tidak sederhana. Banyak orang yang berpikir bahwa pernikahan berarti membangun rumah tangga dan masa pacaran adalah masa penjajakan. Jika demikian, kapan masanya orang-orang masuk ke dalam rumah tangga tersebut jika mereka terus-menerus sedang membangun? Seharusnya, Pernikahan bukan lagi masa membangun melainkan masuk dan tinggal di dalamnya.

Masa sebelum pernikahanlah masa yang tepat untuk membangun. Membangun pondasi yang kuat dari dalam diri sendiri sebelum akhirnya menjadi strong partner bersama orang lain. Ketika saatnya tiba, dan semuanya sudah siap, barulah ambil keputusan yang tepat untuk menikah. Dengan demikian, tidak akan kata menyesal diakhir cerita sekalipun cerita tersebut berjalan dengan tidak mulus dan penuh rintangan.


"Marriage lets you annoy one special person for the rest of your life."
Menikah merupakan sebuah pilihan hidup dan setiap pilihan mengandung konsekuensi. Sekali lagi jodoh itu dipilih bukan dilotre. Maka, pilihlah orang dan waktu yang tepat untuk menemanimu dalam sisa hidupmu.



much love:
Tiuruli Sitorus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar