Senin, 28 Januari 2013

Merpati dan Mawar Putih


"Terkadang angin tak pernah mampu menyampaikan rindu. Demikian pula dengan kata yang tak pernah bisa menyampaikan pembuktian cinta."
Hiduplah seekor merpati yang begitu mengasihi setangkai mawar putih. Sampai suatu hari sang merpati mengungkapkan perasaanya pada mawar putih.
"Aku begitu mengasihimu. Maukah engkau menjadi pendamping hidupku?", kata sang merpati. "Oh, maafkan aku. Namun, sepertinya aku tak akan pernah bisa mencintaimu.", jawab mawar putih.

Keesokan harinya merpati kembali singgah dan berkata, "Mawar putih aku mencintaimu." Lalu jawab sang mawar putih, "Aku sudah mengatakannya cukup jelas kemarin bahwa aku tak akan pernah mencintaimu."

 Hari demi hari terus berganti, membawa pesan yang masih belum terbalas. Jawaban-jawaban sang mawar putih cukup menyakitkan tentunya. Akan tetapi, hal itu tidak dapat mengikis rasa cinta merpati kepada mawar putih.

"Mawar putih, kaulah segalanya bagiku. Maka, akan kulakukan apa pun untuk membuatmu mencintaiku."
"Baiklah merpati. Aku akan mencintaimu ketika kau bisa mengubahku menjadi mawar merah."

Seketika merpati memotong sayapnya. Darah tercurah dari lengan merapati, mengubah mawar putih menjadi merah. Sontak, mawar putih begitu senang. Luluhlah hati sang mawar. Sekarang ia benar-benar sadar karena darah yang tercurah itu telah mengatakan betapa merpati mencintainya. Namun sayang beribu sayang, pesan-pesan itu terbalas ketika merpati telah tiada.
"Jelas tak ada cinta yang tak butuh pengorbanan dan tak ada perngorbanan yang tak butuh cinta"


much love
Tiuruli Sitorus 


Diceritakan dan terinspirasi dari seorang sahabat yang juga begitu aku kasihi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar